Polrestasamarinda.id – SAMARINDA – Guna mengantisipasi kejadian penyerangan terhadap Mako (markas komando) Polri oleh orang tidak dikenal (OTK) yang ingin berniat jahat. Polresta Samarinda jajaran Polda Kaltim saat ini tetap siaga dengan membuat terobosan kreatif yaitu Sasumata guna menghadapi ancaman penyerangan Mako.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ari Fadli melalui Kasat Samapta Kompol Ahmad Abdullah menjelaskan, alat tersebut diadopsi dari senjata Jepang yang menyerupai sebuah tiang atau tongkat panjang yang dulunya digunakan oleh Kelas Samurai dari Feodal Jepang guna melumpuhkan seseorang yang mengancam, Rabu (09/3/2022) pagi.

“Sasumata adalah senjata kuno dari Jepang yang berbentuk tongkat panjang dan diujungnya ada besi setengah lingkaran Alat ini berguna untuk menahan, menangkis serta menjatuhkan serangan tunggal sehingga jarak kita terhadap pelaku penyerangan dalam jarak aman. Satu lagi kita tambahkan jaring seperti jaring ikan gunanya agar memperlambat gerakan dari pelaku penyerangan,” jelas Kasat Kompol Ahmad.

Ia menambahkan, alat ini berguna agar anggota Polri bisa melakukan tindakan terukur untuk melumpuhkan pelaku kejahatan tanpa melakukan penembakan.

“Jadi jika pelaku berhasil ditangkap maka kita akan bisa mengembangkan motif dan jaringan para pelaku,” tutupnya

Perlu di ketahui Sasumata digunakan para samurai di Zaman Edo. Saat itu, para samurai bertanggung jawab atas operasi kepolisian dan menggunakan banyak jenis senjata yang tidak mematikan untuk menangkap para pelaku kriminal untuk di adili.

Bagian kepala sasumata digunakan untuk menangkap bagian leher, lengan, kaki, atau sendi pada pelaku dan menahannya sampai petugas bisa menangkapnya.

Sasumata memiliki tiang kayu yang panjang dan biasanya memiliki panjang sekitar 2 meter dengan duri tajam atau duri yang melekat pada strip logam, pada salah satu ujung tiang. Ini berfungsi untuk menahan orang yang ditangkap.

Bagikan:
Leave A Reply

Exit mobile version